Senin, 24 September 2007

Do’a Buat Kakekku

Liburan bulan ini aku berlibur ke rumah kakek di Ngawi jawa timur (Jatim)

Selama liburan aku, sempat memperhatikan sebuah kisah lucu tentang aku dan kakek ku tersayang di Tempurjo, desa Banyu Biru

Saat itu masih pagi sekali kakek ku mau berangkat ke masjid. Aku dibangunin oleh kakekku. Setelah aku bangun kakek bertanya kepadaku ”De apa kamu liat tasbih kakek? Sudah kakek cari kemana-mana belum juga ketemu, tolong bantu kakek carikan tasbih kakek ya”. Aku dekati kakekku, lalu aku terseyum dan berkata ”kakek kakek lihat dong tangan kakek itu lagi ngapain sih” lalu kakek melihat tangannya. Ya.. ternyata tangannya sedang bertasbih. Kakek tersipu malu. Tak lama kemudian kakek bertanya lagi padaku. De.. apa kamu melihat sajadahku, ujarnya. Aku tertawa lagi, terkekeh ”kek sajadah dan tasbih itu semua di tangan kakek” lalu kakek pun tertawa, memang dasarnya kakek periang. ”Wah ternyata kakek sudah lanjut usia pantas saja pikun” kata ku. Kakek tak peduli ucapanku, ia berangkat ke musolla diikuti aku dan mama di belakangnya. Sepulang dari musolla kakek bertanya kepada ku dan kepada mama : “Apa melihat qur'anku ?” ucap kakek. Aku dan mama tertawa lagi, “waduh ternyata kakekku sudah benar benar mulai pikun, orang al qur'an sudah ada di meja didepan dia duduk. Ya..Allah ampunilah dosa-2 kakekku, terimalah amal baiknya, berilah umur panjang yang bermanfaat untuk anak cucunya. Amien

Minggu, 23 September 2007

Sekarang...begini

pikiranku buntet sekarang
aku tak tau apa yang harus ku lakukan sekarang
sepertinya ada batu besar
yang pemghalangi jalannya
ide dan perasaanku
batu itu menghambat
tepat di otak kecilku
dan di dalam hatiku
entahlah apa yang terjadi saat ini
hanya ini yang bisa aku tulis
tanpa perasaan
dan tanpa memikirkan apa yang kan terjadi
yang jelas batu itu
adalah....
sebuah masalah besar
yang menghambat kejeniusanku
saat ini

Jumat, 21 September 2007

Aku tak ingin yang Lain

aku senang disini bersamamu
jalani hidup
dengan ke jujuran
aku tak ingin yag lain darimu
kecuali hati dan perasaanmu
aku suka rasa jujurmu itu
aku ingin ke jujuran
dan kau memiliki itu di hatimu
aku senang akan hati mu yang bersih itu
aku senang kau apa adanya
aku tak ingin yang lain
selain dirimu
aku tak ingin yang lain dari dirimu
aku ingin kau apa adanya
aku senang kau apa adanya
aku suka kau
yang seperti ini

Kamis, 20 September 2007

Aku datang

Aku datang...
he..he...he...
Hari ini aku liburang dari tanggal 19 sep - 20 okt setelah itu aku harus balik ke pondok lagi. Seneng deh ... Akhirnya aku bisa liburan juga.
Kirain blog ini bakalan garing dan makin jelek soalnya aku tinggal terus. Eh... ternyata berkat papaku yang baik hati dan juga kakak kakakku yang juga baik blognya nggak garing malah makin cakep. Awal buka blogku aku sempat kaget "lho kok gini sih...?" batinku. Ternyata kata papa, papa yang ngasihin jam dan lain lainnya itu, biar blognya cakep katanya.. Ya... Syukurlah blogku makin cakep makasih pa... Makasih juga buat semua yang udah ngasih komentar ke blogku ini selama aku tinggal, berkat di kasih komentar blogkku sedikit berwarna walau tanpa aku. Selama waktu liburan ini insyaallah aku bakalan lebih sering lagi ngisi blogku. Dengan rajin (kalo lagi nggak males ya..)

Rabu, 12 September 2007

Gapailah Bintang

Udara dingin, matahari sudah terlihat semakin cerah saja, papa, mama, dan saudara-saudara Siti baru selesai sarapan pagi. Dalam hati Siti berkata : “Pagi yang sangat cerah saatnya aku berangkat ke sekolah lalu menerima rapot kenaikan kelas 2 SMP “. Selesai makan Siti mengambil sepatu yang ada di tempat sepatu lalu duduk di kursi yang ada di teras. Saat memakai kaos kaki, tiba–tiba papa Siti berkata : “kalau hari ini kamu dapat piala bintang sekolah berarti piala dan piagam yang udah kamu punya kalo di jumlah ada 15 biji“ kata papa Siti. “Bukan 15 lagi tapi 19“ mama Siti berteriak dari ruang tamu. “lho dari mana 19 ?? “ tanya papa Siti. “Wah papa lupa ya …. aku kan waktu SD sering dipanggil untuk melakukan lomba antar sekolah, kecamatan, desa, kabupaten, propinsi dan lomba yang biasa di adakan di desa-desa“ kata Siti. “lho bukannya saat SMP kelas 1 kamu juga sering di panggil untuk melakukan lomba kayak yang tadi kamu sebut“ kata mama Siti. “Oh iya“ kata Siti pelan.

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh (07.30). ”Saatnya berangkat sekolah“ kata papa dan mama, tapi sebelum berangkat Siti sempat berkata : “Apa aku bisa ikut lomba antar Negara ? “ kata Siti. ”Kalo kamu mau belajar terus“ kata papa dan mama Siti. “ya udah aku berangkat dulu assallamualaikum“ kata Siti. Lalu mama papa Siti secara serempak menjawab : “waalaikum salam“. Mamanya berteriak : “mama pasti datang tepat waktu untuk mengambil rapotmu nanti, semoga nilai rapotmu bagus ya…“ kata mama. “ bener ya ma da” sahut siti, Lalu siti berlari dan secepatnya dia menghilang siti seperti di kejar anjing cepat sekali hilang nya .

Di sekolah semua sudah yakin kalo siti lagi yang jadi bintang kelas dan bintang sekolah. Tiba tiba ada anak berkerudung putih datang sambil mengucapkan salam. Semua pun menoleh eh ternyata siti yang datang. Dikira siapa “lho kalian lagi ngomongin apa sih kok aku lari sangat keras suaranya sampek gak kedengaran ?”. Semua menjawab serentak : ”enggak kita gak ngomong apa apa kok”. “Yang bener nih ya sudah aku keluar biar kalian puas ngomongnya“ kata siti. Tiba –tiba saat Siti mau keluar ……”Siti ada ?...” tanya Bu guru dengan suara yang sangat keras. “Ada apa bu “ jawab Siti. “Tolong setelah penerimaan rapot ortumu suruh ke kantor, pak kepala sekolah mau ngomong“ kata Bu guru. “ lho bu emangnya saya salah apa ?” kata Siti. “Kamu ngak salaah apa – apa, pokoknya datang aja ya.” Bu guru melanjutkan perintahnya .

Siti tampak bingung lalu 3 sahabatnya datang menghampiri Siti dengan wajah senang entah apa yang membuat tiga orang sahabat Siti itu sangat gembira. Lalu semua orang di kelas memandang Siti. Nana, Nida, dan Lia

Tenyata anak anak satu kelas mendengar pembicaraan Siti dengan bu guru kecuali 3 orang sahabat siti ini. Tapi …… Nana anak kepala sekolah ini memberi tau : “kalau ada……. menteri mau datang ke sekolah” kata Nana mem beri bocoran dari ayah nya sedikit “wau kamu tau dari mana dan mengapa menteri itu datang kesekolah kita terus mengapa kita satu sekolah gak di kasih tau ?” tanya Siti terkejuta. “Aku di kasih sedikit bocoran dari papa tapi pertanyaan mu yang tadi cari jawabannya sendiri. Okey kita ber4 aja yang tau jangan kasih tau siapa–siapa janji demi kelompok kita ok“ kata Nana. “ok“ kata 3 sahabat Nana itu.

Tiba –tiba terdengar ada suara mobil masuk ke sekolah , mobil itu tampak begitu mewah dan dikawal oleh mabil polisi segala lagi. Tepat di depan sekolah mobil itu berparkir. Tiba – tiba turun lah seorang supir berpakaiyan jas yang bagus berwarna hitam kelam sangat rapi. Lalu supir itu membuka pintu. Tampak keluarlah orang yng berpakaiyan jas hitam yang sangat bagus dan terlihat mewah (lebih rapi dari punyanya supir) turun dari mobil mewah yang berparkir di depan kantor sekolah. Setelah itu terdengar …kring kring… ternyata itu adalah bel masuk lalu semua anak yang ngobrol di luar kelas, masuk dan ber doa. Setelah berdoa ada pengumuman agar seluruh siswa siswi yang berada di dalam kelas agar segera menuju ke halaman sekolah (serta para wali murid) akhirnya penerimaan rapot di mulai.

Akhirnya mama Siti di suruh ke kantor setelah di beri tau siti tentang yang tadi. Mama siti sudah masuk ke ruang kepala sekolah “wah rapi bener” kata mama siti di dalam hati. Lalu pak kepala sekolah menyapa “Assalamualaikum”, lalu ibu siti menjawab “waalaikumsalam” lalu pak kepala sekolah berbicara kepada ibu siti “bu pak mentri mau bicara sama ibu tentang anak ibu” lalu ibu siti terkejut dan bertanya “lho anak saya salah apa?”, pak kepala sekolah hanya tersenyum dan mempersilakam ibu siti duduk lalu ibu siti berbicara “anak saya salah apa pak ?” lalu pak mentri berbicara “anak ibu tidak salah apa-apa tapi bakal di ikutin pak presiden lomba Fisika antar pelajar ke amerika dan hadiahnya kuliah gratis S1 di Amerikalombanya 6bulan lagi bu” ibu siti melongo “masak pak” ternyata ibu siti tidak percaya lalu pak menteri berbicara “iya bu kalo ibu masih tidak percaya ini ada surat resmi dari pak presiden” lalu pak menteri mengeluarkan sebuah surat “ini suratnya bu” lalu bu siti membacanya iya ternyata itu surat rermi akhirnya ibu siti percaya lalu pak menteri dan ibu siti berbincang bincang sedang kan siti khawatir menunggu di depan kolam ikan bersama teman-temannya “udahlah ti kamu gak usah mondar mandir gak papa kok” kata Nida yang mencoba menenangkan Siti. “udah lah gak ada apa apa pasti” kata Nana dan Lia kompak sekali tiba tiba dari belakang mama Siti mengagetkan Siti.

Siti bertanya pada mamanya : “pak kepala sekolah ngomongin apa sich ma?”. Mama Siti menceritakannya pada Siti dan pada sahabat-sahabat Siti yang sangat setia. Selesai mama Siti bercerita, semuanya terkejut. Mereka saling berpelukan, semuanya mengucapkan selamat pada Siti. Lalu mama Siti mengajak semuanya pulang ke rumah masing masing. Sesampainya di rumah. Mama Siti mencari buku telpon dan langsung menelepon papa Siti. Di telpon mama Siti menyuruh papa Siti agar jika nanti pulang ke rumah, tolong mampir dulu di toko buku. membawa banyak buku pelajaran Fisika lalu papa Siti bertanya “ buat apa sih kok banyak benget?” lalu mama Siti berkata “wah kalo di certain terlalu banyak udah pokoknya bawa ya…” lalu papa Siti berkata “oke deh” setelah itu papa dan mama Siti menutup telpon.

Setelah papa Siti samapai di rumah mama dan Siti menyambut dengan senang lalu Siti dan mama siti bercerita tentang ke jadian di sekolah setelah bercerita papa Siti terkejut dan memeluk Siti sambil berkata : “selamat ya… lalu Siti langsung mengambil buku Fisika yang di belikan oloh papa Siti. Papa Siti sambil minum kopi yang diantar mama Siti berkata : “Siti masih punya waktu 4 bulan untuk mempersiapkan diri berangkat bertanding di Amerika”. “Ia pa Siti akan menyiapkan diri Siti dengan sungguh-sungguh” Siti berkata sambil tersenyum. “Apa saja yang akan Siti persiapkan” papa Siti balik bertanya.lalu Siti menjawabnya dengan cepat ”Oh Siti akan mempersiapkan agar Siti tetap percaya diri, menambah kemampuan ilmu fisika Siti, melatih kesabaran dan ketenangan Siti dan masih banyak lagi yang akan Siti persiapkan” jawab Siti sambil membuka sampul buku fisika.

Berbulan bulan sudah berlalu Siti sudah mempersiapkannya dan inilah bulan ke 6, bulan yang di tunggu.malam sebelum berangkat teman teman Siti tak lupa memberi sesuatu yaitu jaket tebal. Pagi harinya Siti harus berangkat dengan bekal do’a mereka untuk meraih kemenangan.